Posted by : Unknown
Jumat, 07 Oktober 2016
Nilai-nilai
hidup dan kehidupan merupakan hasil kebudayaan; atau salah satu unsur
kebudayaan adalah nilai-nilai hidup dan kehidupan? Kedua-duanya tidak dapat
dipisahkan karena mempunyai kaitan erat. Jika kebudayaan dimengerti sebagai
hasil cipta manusia untuk memperbaiki, mempermudah, dan meningkatkan kualitas
diri; maka nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan hasil kebudayaan. Akan
tetapi, jika kebudayaan dimengerti sebagai keseluruhan kemampuan [pikiran,
kata, dan tindakan atau perbuatan] manusia; maka nilai-nilai hidup dan
kehidupan merupakan unsur-unsur kebudayaan yang digunakan untuk berinteraksi
dengan lingkungan dan sesuai sikonnya.
Pada
interaksi antar manusia, biasanya mencerminkan etika, etiket, dan kata-kata maupun
tindakan etis yang ada atau melekat pada diri mereka. Di samping itu,
juga memperlihatkan nilai dan norma yang dianut atau diberlakukan dalam hidup
dan kehidupannya. Menurut maknanya, etika, etiket, hal-hal etis, nilai, dan
norma dapat berlaku atau mempunyai kesamaan secara universal.
Akan
tetapi, jika diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk kata dan tindakan serta
perilaku dalam interaksi antar manusia; maka berbeda sesuai sikon serta
lingkungan interaksi itu terjadi. Orang-orang di benua Amerika, Eropa, Asia
mempunyai pengertian atau pun pemahaman yang relatif sama tentang etika,
etiket, hal-hal etis, nilai, norma. Namun, ada kata-kata, tindakan, dan
perilaku keseharian yang telah menjadi kebiasaan orang-orang Amerika dan Eropa
yang berbeda dengan masyarakat Asia maupun Afrika, dan seterusnya. Dan jika
kebiasaan-kebiasaan itu dipraktekkan pada sikon Asia, maka dianggap [atau pun
disebut dan dituduh] tidak etis dan tak sesuai nilai-nilai atau pun norma
ketimuran, dan lain sebagainya.
Sedangkan hidup dan kehidupan
merupakan seluruh aspek yang bertalian dengan manusia serta kemanusiaannya;
dalam hubungannya dengan sesama dan Ilahi.
Jadi,
nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan keseluruhan tampilan diri, sikap,
kata, perbuatan manusia sesuai sikonnya. Nilai-nilai hidup dan kehidupan
manusia biasanya dipengaruhi oleh masukan-masukan dari luar dirinya sejak
kecil. Hal-hal tersebut, antara lain,
·
agama
atau ajaran-ajaran agama, biasanya bersifat mutlak; artinya tertanam dan
berakarnya nilai-nilai dalam diri seseorang, yang kadang telah menjadi prinsip
hidupnya, merupakan akibat dari pemahaman keagamaan yang kuat dan mendalam; dan
seringkali ia tidak bisa menjelaskan alasan-alasan mempunyai prinsip [yang
mungkin orang lain menganggap sebagai suatu kekakuan], namun karena imannya,
ia tetap pada pendiriannya
·
norma
atau pun kebiasaan yang berlaku dalam komunitas; norma-norma yang berlaku pada
suatu komunitas biasanya bersifat warisan bersama; artinya semua anggota
komunitas menyetujui dan mempraktekkannya. Karena merupakan warisan bersama,
maka hal itu terus-menerus diturunkan kepada
generasi berikut; dan bisa dipakai sebagai salah satu indentitas bersama pada
komunitas tersebut; dengan demikian, sampai kapan atau dimana pun ia berada,
maka selalu mempertahankan nilai-nilai tersebut
·
pendidikan
formal dan informal, disiplin, latihan, bimbingan orang tua maupun guru;
semuanya itu merupakan penanaman nilai-nilai yang dilakukan sejak dini
oleh orang dewasa ke dalam diri seseorang atau anak-anaknya. Proses penanaman
itu dilakukan secara sengaja maupun tidak, dengan tujuan tertanam nilai-nilai
luhur, baik, dan benar, yang menjadikan seseorang, dapat diterima oleh
sesamanya
·
interaksi
sosial yang membawa perubahan pikiran dan tujuan mengungkapkan kata serta
melakukan tindakan
·
pengalaman
serta wawasan yang didapat karena adanya interaksi dengan orang lain serta
keterbukaan menyerap hal-hal baru
Dengan
demikian, ada kesamaan nilai-nilai hidup dan kehidupan yang ada di suatu
komunitas masyarakat; kesamaan yang berlaku dan diterima oleh seluruh anggota
komunitas. Hal tersebut, termasuk nilai-nilai keagamaan, berlaku untuk semua
umat yang menganut agama. Walaupun demikian, pada masing-masing orang
[tiap-tiap pribadi] ada nilai-nilai yang khas, sesuai dengan masukan-masukan
yang didapatkannya. Dan bisa saja [seringkali] terjadi, nilai-nilai hidup dan
kehidupan pada pribadi seseorang berbeda dengan yang berlaku dalam
masyarakat. Nilai-nilai hidup dan kehidupan dalam masyarakat pun mempunyai
aneka perbedaan tertentu karena berbagai latar belakang anggotanya.
Masukan-masukan [ajaran] keagamaan yang dominan pada
seseorang sangat mempengaruhi nilai-nilai hidup dan kehidupannya. Orang yang
mempunyai nila-nilai keagamaan yang baik, kokoh, dan kuat, akan menjadikan ia
mampu bersifat kritis terhadap hal-hal ada di sekitarnya. Namun, nilai-nilai
hidup dan kehidupan yang dominan [karena] ajaran agama tidak boleh menjadikan
fanatisme keagamaan yang sempit. Nilai-nilai keagamaan dapat menjadi suatu saringan
untuk mampu menahan diri terhadap semua pengaruh buruk. Dengan itu, jika
seseorang yang mendapat masukan-masukan ajaran Kristen, maka ia akan mempunyai
nilai-nilai kristiani dalam hidup dan kehidupannya.
siiiipppp
BalasHapusthat's amazing,,